PONTIANAK - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak melakukan Evaluasi Internal terkait penerapan konsep Smart City di Kota Pontianak. Kegiatan yang dilaksanakan di Ruang Rapat Potive Center, Kantor Diskominfo Kota Pontianak, Rabu (5/6/2024) mengundang berbagai stakeholder lintas sektoral.

Fahmi Kurnia Hidayat, Kepala Bidang Tata Kelola Pemerintahan Berbasis Elektronik dan Telematika (TKPBET) mengatakan, kegiatan ini bertujuan pada koordinasi Tim Teknis Pontianak Smart City. Koordinasi ini berfokus untuk mengevaluasi penerapan Smart City Tahap Satu.

 

“Hari ini kita melakukan rapat koordinasi secara internal bersama Tim Teknis Pontianak Smart City, dengan agenda seperti evaluasi implementasi Smart City Tahap Satu dan pemilihan inovasi yang akan dijadikan Quick Win Program Smart City Tahun 2024,” ungkap Fahmi pasca kegiatan selesai dilaksanakan.

Fahmi menuturkan, diadakannya evaluasi secara internal ini akan memudahkan pihaknya mendapatkan informasi terkait penyelenggaraan Smart City di Kota Pontianak. Kegiatan ini melibatkan  seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota Pontianak yang memiliki program dan inovasi dalam pelaksanaan smart city. Hal ini menjadi bahan pertimbangan untuk pengisian form penilaian Smart City Tahap I.

 

“Selain melakukan evaluasi, kami ingin meningkatkan peran serta Lintas Sektoral terkait dalam mendukung implementasi Smart City di Kota Pontianak. Karena Tim Teknis Pontianak Smart City ini beranggotakan PD Pemerintah Kota Pontianak, Akademisi dan juga Praktisi,” jelasnya.

Ia berharap, dengan diadakannya Evaluasi ini juga bisa mempercepat implementasi Smart City di Kota Pontianak. Mengingat zaman sekarang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi semakin masif berkembang dengan pesatnya. Sehingga Pemerintah dianggap perlu beradaptasi dengan baik agar kebutuhan masyarakat dapat terakomodasi dengan efektif dan efisien.

 

“Kita ingin percepatan implementasi Smart City di Kota Pontianak. Harapannya adalah lebih meningkatkan keterpaduan atau integrasi program antar Perangkat Daerah. Serta lebih banyak melibatkan Lintas Sektor seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Swasta, Akademisi, Praktisi, Komunitas, dan lainnya. Ini semua dalam rangka mensinergikan program dan kegiatan yang dapat menunjang Smart City,” pungkas Fahmi.

 

Oleh : Rezqy Septy Yoza