Musyawarah Pembangunan Daerah (Musrenbang) di Kota Pontianak sudah ke tingkat kecamatan. Pagi tadi, Kamis (4/2/2021) di Aula Kecamatan Pontianak Timur merupakan yang kedua digelar setelah di Kecamatan Pontianak Utara.
 
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono mengatakan, Musrenbang bermanfaat untuk memberikan penjelasan tentang mekanisme pembangunan kota dari sisi perencanaan dan penganggaran. “Kita menyampaikan rencana strategis yang seharusnya didukung oleh semua warga Pontianak, khususnya Pontianak Timur yang berkaitan dengan pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I dan pembangunan rusunawa di gang semur.”, sebutnya usai membuka Musrenbang didampingi Ketua DPRD Kota Pontianak, Satarudin, Kepala BAPPEDA Kota Pontianak, Amirullah dan Camat Pontianak Timur, Ismail.
 
Ia melanjutkan, pembangunan duplikasi jembatan Kapuas I berdampak pada perluasan jalan serta menata ruas jalan. “Ini akan menjadi wajah baru bagi Pontianak Timur. Dan nanti harapannya akan berdampak baik untuk transportasi dan ekonomi.”, ungkapnya.
 
Sebelumnya, saat membuka Musrenbang, Edi berharap Musrenbang jadi sarana komunikasi dan evaluasi program yang telah disusun sejak beberapa tahun terakhir, termasuk menyusun perencanaan pembangunan untuk tahun 2022. Edi memaparkan, akibat pandemi, angka pengangguran terbuka bertambah dari 9,2 persen menjadi 12,3 persen. “12,3 persen itu setara 48000 penduduk Kota Pontianak yang menganggur.”, imbuhnya.
 
Namun Ia memaparkan, usia pengangguran yang dimaksud antara 18 sampai 60 tahun. Sehingga mahasiswa yang belum bekerja terhitung sebagai pengangguran. Meski demikian, tingkat kemiskinan di Kota Pontianak merupakan yang terendah di Kalimantan Barat, yaitu 4,2 persen. Selain masalah pembangunan, Ia juga menyinggung masalah kesehatan hingga pendidikan. Kepada peserta Musrenbang, Edi meyakini kalau Pontianak merupakan satu kesatuan.
 
“Pontianak sebenarnya satu. Adapun batas-batas wilayah kecamatan hanyalah persoalan administrasi, sisanya kita itu satu kesatuan.”, pungkasnya. (IKP-DKI)