PONTIANAK — Menjelang Hari Raya Idul Adha, Senin (20/7) mendatang, harga dan stok pangan dipastikan stabil. Selain itu, kebutuhan masyarakat seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) juga berada di angka aman.

Hal itu dibahas Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terdiri dari jajaran dinas terkait, Pertamina, Bulog Kalbar serta Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalbar yang dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan.

Pada kegiatan yang digelar secara virtual tersebut, Wakil Wali Kota Pontianak Bahasan, kepada jajaran TPID, menyebut, Pemkot Pontianak dalam rangka mengendalikan laju inflasi di tengah kondisi PPKM Darurat sudah menyiapkan strategi.

“Pertama, sisi dari keterjangkauan harga. Ini harus memantau harga pada 3 hari sebelum dan sesudah hari raya Idul Adha di pasar tradisional dan modern secara berlanjut. Selanjutnya, pemerintah akan memberikan stimulus berupa beras dan bahan pokok lainnya di daerah konsentrasi covid-19 pasca PPKM Darurat,” paparnya di Ruang Pontive Center, Diskominfo Kota Pontianak, Jumat (16/7).

Bahasan menambahkan, pihaknya akan melakukan pengawasan kepada gudang maupun agen tempat penyimpanan bahan pangan pokok, membatasi pembelian bahan pangan pokok di tingkat ritel, mendata kelayakan kesehatan dari hewan kurban, mengawasi distribusi pasokan bersama Kepolisan.

“Dan juga kepada masyarakat Pontianak untuk tidak melakukan panic-buying, terutama saat mendekati Hari Raya Kurban ini,” jelasnya.

Ia meminta agar TPID tetap melakukan koordinasi dan sinergi bersama stakeholder demi menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan di Pontianak.

“Selain usaha dzahir berupa fisik seperti ini, kita juga tidak boleh melupakan usaha bathin dengan berdoa agar kita bisa melewati tantangan ini,” tutupnya.