PONTIANAK - Pembangunan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Kota Pontianak menjadi yang ditunggu-tunggu, mengingat banyaknya aktivitas masyarakat yang bergantung pada air Sungai Kapuas.

 

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono berharap, apabila SPALD-T terbangun, kualitas air sungai menjadi lebih bersih serta memberikan akses sanitasi kepada 16.000 rumah tangga.

 

“Dan terkelola dengan baik,” terangnya saat memberikan sambutan pada agenda Percepatan Pelaksanaan dan Penandatanganan Nota Kesepakatan Sinergi Perencanaan, Pelaksanaan Pembangunan dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana SPALD-T Kota Pontianak, Selasa (18/1/2022) di Aula Rohanna Muthallib, Bappeda Kota Pontianak.

 

Menurutnya, pencemaran air laut di Sungai Kapuas sekarang didominasi oleh limbah rumah tangga.

 

“Kalau sekarang, di setiap rumah sebagian besar sudah memiliki pengolahan, namun banyak yang tidak sesuai standar,” lanjut Edi.

 

Dirinya menambahkan, perencanaan pembangunan SPALD-T di Kota Pontianak telah jadi prioritas pihaknya dalam beberapa tahun terakhir. Ia mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak tengah mengusahakan pembebasan lahan lokasi pembangunan SPALD-T di Martapura dan bertanggung jawab untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak pembangunan SPALD-T ini. 

 

“Kalau di Nipah Kuning itu sudah milik pemerintah,” imbuhnya di hadapan OPD terkait.

 

Direktur Sanitasi Direktorat Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Prasetyo, menyampaikan apresiasinya terhadap kesiapan Kota Pontianak dalam pembangunan SPALD-T.

 

“Kami mengapresiasi dari apa yang saat ini sudah dicapai Pemkot Pontianak dalam persiapan pembangunan SPALD-T, yang difasilitasi Kementrian PUPR melalui Dijen Cipta Karya,” katanya di kesempatan yang sama.

 

Prasetyo menuturkan, pembiayaan dokumen persiapan ini didanai oleh Asian Development Bank (ADB). Ia berharap, fisiknya nanti juga dibiayai oleh ADB.

 

“Ada 2 Kota di Indonesia yang ADB tertarik, yaitu Kota Pontianak dan Kota Semarang. Semoga fisiknya nanti bisa dibiayai juga oleh ADB,” tutupnya.