City Consultation on Urban Flood Resilience Investment Option for Pontianak City
PONTIANAK — Usulan teknis terkait penanganan banjir di Kota Pontianak kali ini datang dari World Bank, BWS Kalimantan I (Kementrian PUPR), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Perencana Ahli Direktorat Pengairan Bappenas Bintang Rahmat Wananda mengatakan pihaknya ingin fokus investasikan ketahanan bencana (banjir) pada empat hal.
“Mitigasi struktural dan non-struktural, public awareness dan prepareness, penguatan institusional di tingkat daerah, dan yang terakhir yaitu inovasi dalam pembayaan,” paparnya di kesempatan yang sama.
Ia menambahkan, kata kunci dalam penanganan banjir tak hanya dengan infrastruktur, tapi juga melihat segi sosial, misalnya dengan pengelolaan keuangan yang sudah baik.
Melanjutkan hal di atas, tim World Bank bagian Disaster Risk Management, Muhammad Halik Rizki berujar program National Urban Flood Resilience Project dari pihaknya fokus untuk meningkatkan ketangguhan kota-kota yang berpartisipasi terhadap banjir melalui penegakan yang terintegrasi.
“Kegiatan ini nantinya ditargetkan selesai dalam 5 tahun. Kemudian pemerintah daerah diperkuat untuk memegang peranan kunci dalam pelaksanaannya,” tuturnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Pontianak sambut baik usulan pembahasan teknis terkait masalah genangan air di Kota Pontianak.
Melalui diskusi yang digelar secara virtual itu, Kepala Bappeda Kota Pontianak Hendro Subekti menyebut ini menjadi dukungan tersendiri bagi pihaknya, serta memberikan bantuan bagi masyarakat.
“Seperti yang kita tau, dengan tingginya intensitas hujan maupun air pasang dapat memicu genangan. Masyarakat berharap permasalahan genangan air di Pontianak segera selesai,” tutupnya di Ruang Pontive Center, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pontianak, Rabu (16/6/2021).