Pernah ada suatu pepatah yang bertanya tentang keberadaan warna hitam dan putih pada pelangi. “Pelangi tidak adil. Mereka tidak melibatkan hitam dan putih,” begitu kira-kira bunyinya.
 
Seolah-olah, dalam warna sekalipun terdapat deskriminasi terhadap sesuatu yang “terlalu terang” atau juga “terlalu gelap.” Karena boleh jadi, yang terang dan gelap hanya ada dalam drama televisi.
 
Pada hidup yang nyata ini, mencapai terang—sama sulitnya dengan menjadi gelap. Sehingga yang tersisa hanyalah menjadi “diri sendiri”, mencari warna terbaik yang bisa kita sebarkan, tanpa mencorak warna yang lain.
 
Hal itu tergambar pada lukisan di salah satu kawasan pecinan, Gang Gajahmada 9, Pontianak.
 
Pontianak, 14 Maret 2021.
 
(IKP-DKI)