Zig-zag warna menghias Gang Kuantan. Jalan kecil itu tak lagi sebatas garis wisata, tapi juga menghadirkan suasana masyarakat yang kian berwarna; seperti dandanan barunya kini.
Sewaktu pagi apalagi, cahaya membantu cerahnya cerita dalam lukisan yang terpajang di dinding itu—sejak pertama kita menyentuh Gang Kuantan, ada sepenggal kisah yang menyambut: sebuah ajakan untuk saling membantu, untuk bersama maju dalam keelokan Sungai Kapuas—dari tepian Kuantan.
 
“Kita semua sama,” seolah sosok Bapak dalam gambar itu mengingatkan. “Di hadapan Tuhan, hanya takwa yang membedakan,” begitu nasihat halusnya terlihat dari tatapan matanya.
 
Mungkin, jika keseluruhan lukisan itu bisa bicara, ia akan berkata “tak perlu dikejar, apalagi sampai membuat lelah, dunia yang sementara ini. Cukup nikmati, dan jalankan sesuai aturan penciptanya,” layaknya pemuka Agama.
 
 
Pontianak, 7 Maret 2021. (IKP-DKI)