Seorang Bapak tersenyum gembira. Tampaknya ia bahagia setelah menerima belanjaannya. Seperti sudah tak sabar untuk pulang, menyediakan sarapan untuk istri dan anaknya. Ia pun pulang dengan berjalan kaki, menenteng kantong, melewati trotoar, sebuah jalur khusus pejalan kaki yang disediakan Pemerintah Kota.
Pemandangan itu terlihat di simpang Gajahmada, atau lebih lengkapnya, Gajahmada Coffee Street. Kalau biasanya di setiap kota punya New York-nya, maka begitupun Pontianak. Dan Jalan Gajahmada, adalah pilihannya; New York-nya Pontianak. Selain karena Gajahmada merupakan pasar, melainkan di Gajahmada, tempat pusat aktivitas dan kegiatan keramaian seperti karnaval, biasa diadakan.
Namun karena pandemi, suasana itu harus rehat sejenak dalam jadwal tahunan. Kita semua merindukannya, kan? Lantas hanya karena demikian, Gajahmada tak kehilangan taringnya. Ia masih garang. Apalagi dengan Gajahmada Coffee Street, sebuah “kolase penataan” dan cerita kota, tersimpan di sana, tertata rapi di simpang sana.
Kopi telah disuguhkan di meja. Penjual makanan dan minuman juga telah berbaris. Menunggu pelancong, atau boleh jadi warga sekitar, yang tak bosan-bosannya menikmati ramahnya Gajahmada. Gajahmada Coffee Stree, senyumnya begitu manis. Warga Pontianak bangga memilikinya.
Pontianak, 31 Januari 2021.
(IKP-DKI)